M88 Movie – Sebuah portal mengangkut Cpt. Artemis dan unit elit tentara ke dunia yang aneh di mana monster kuat memerintah dengan keganasan yang mematikan. Dihadapkan dengan bahaya tanpa henti, tim bertemu dengan seorang pemburu misterius yang mungkin satu-satunya harapan mereka untuk menemukan jalan pulang.
Review Monster Hunter 2021
Tidak heran Hollywood menggarap film live-action berdasarkan game. Beberapa telah berhasil, tetapi lebih banyak film live-action yang gagal, mengecewakan penggemar. Kini, di awal tahun 2021, film fitur live-action terbaru yang dirilis oleh Sony Pictures akan diputar. Kali ini saatnya Monster Hunter membuat film live-action.
Untuk Monster Hunter live-action, Sony Pictures sekali lagi bekerja sama dengan Sutradara Paul W. S Anderson. Bagi yang belum tahu, Anderson adalah sutradara dari beberapa film live-action Resident Evil. Anderson mengajak istrinya, Milla Jovovich, untuk menjadi karakter utama Monster Hunter.
Monster Hunter adalah kisah sekelompok tentara Amerika yang tertinggal di dunia lain. Di dunia baru ini, sekelompok tentara menghadapi berbagai monster raksasa yang menakutkan. Saat mereka mencoba bertahan, ada orang dari dunia ini yang mencoba bertahan dari serangan monster.
Ketika memikirkan film-film live-action sebelumnya, ada baiknya untuk tidak memasang ekspektasi terlalu tinggi untuk game live-action berikutnya, termasuk Monster Hunter. Jika Anda dapat menyesuaikan diri dengan film penuh aksi, Anda mungkin sangat menikmatinya. Tapi jangan berharap cerita bagus dan berkesan dari Monster Hunter. Untuk memenuhi pasar, Paul W.S. Anderson memutuskan untuk tidak benar-benar menyalin cerita di game Monster Hunter.
Menghitung bahwa film ini cocok untuk penonton yang belum pernah memainkan game tersebut, Anderson membawa “sentuhan AS” ke plot film. Alhasil, film tersebut akhirnya menceritakan kisah sekelompok tentara Amerika yang tertinggal di dunia lain. Itu Film live-action game, yang menyimpang dari cerita game, bukanlah hal baru di Hollywood. Masalah cerita film yang berbeda dengan cerita game dapat diterima oleh penggemar game selama film tersebut menyajikan plot yang menarik dan mudah diingat.
Sayangnya, Monster Hunter tidak dapat menyajikan ini kepada penggemar dan pemirsa yang bukan penggemar game tersebut. Pada dasarnya, film fantasi menunjukkan banyak hal yang tidak masuk akal. Namun bukan berarti Anderson yang juga penulis skenario pemburu monster menganggap boleh saja menyajikan plot yang lebih masuk akal ketimbang monster di film. Alur cerita film ini sangat lemah karena hanya bergantung pada aksi Milla Jovovich melawan monster.
Ada beberapa plot yang kurang berkembang karena Natalie Artemis berfokus pada tindakan Jovovich untuk melawan monster. Itu sudah cukup, tetapi cerita tentang portal asal terlalu pendek dan sepertinya terburu-buru. Faktanya, portal itulah yang membawa Artemis dan teman-temannya ke dunia yang penuh monster.
Terlebih lagi, keberadaan korps berburu di dunia yang penuh dengan monster tidak dijelaskan dengan baik. Penggemar game dapat langsung memahami tujuan keberadaan mereka. Sayangnya, motif keberadaan pemburu tersebut tidak jelas bagi penonton yang memainkannya.
Yang lebih konyol lagi, bagaimana bisa seorang hunter leader yang diperankan oleh Ron Perlman bisa berbahasa Inggris dengan sangat lancar? Ya, ada orang di dunia Artemis yang masuk ke dunia monster jauh sebelum Artemis. Tetapi bagaimana seorang pemimpin dapat mempertahankan bahasa Inggris yang sempurna ketika dia adalah satu-satunya orang di kelompoknya yang dapat berbicara bahasa Inggris?
Kisah buruk Monster Hunter diperparah dengan dialog yang cheesy dan acak-acakan. Ada ungkapan yang sering diucapkan di film, “Apa sih itu?” Jika Anda sedang bersenang-senang, Anda mungkin dapat meluangkan waktu untuk menghitung jumlah “apa itu?” Berbicara di Monster Hunter.
